Pengolahan Limbah Makanan Menggunakan Metode Anaerobik Berdasarkan Variasi Temperatur Proses dan Inokulum (Kotoran Sapi dan EM4)
DOI:
https://doi.org/10.31479/jtek.v11i2.294Abstract
Limbah makanan merupakan jenis limbah organik yang jumlahnya besar dan peningkatannya tidak terkontrol. Produksi limbah makanan sangat berhubungan dengan pertumbuhan populasi penduduk di Indonesia, semakin tinggi populasinya maka akan semakin banyak limbah makanan yang dihasilkan. Belum banyak metode yang diterapkan untuk mengolah limbah makanan ini sehingga tidak mencemari lingkungan. Penumpukan limbah dapat menimbulkan pencemaran lingkungan seperti udara dengan menghasilkan gas-gas emisi rumah kaca. Selain pencemaran udara, penumpukan limbah juga akan mencemari lingkungan. Proses peruraian anaerobik merupakan suatu proses yang dapat mengolah limbah organik menjadi lebih ramah lingkungan dan dapat menghasilkan biogas dengan spesifikasi substrat tertentu. Penelitian ini berfokus pada peningkatan kualitas limbah makanan yang ditinjau dari penurunan nilai chemical oxygen demand (COD). Penambahan dua inokulum berbeda yaitu kotoran sapi dan EM4 untuk membantu mempercepat proses peruraian senyawa organik kompleks. Setelah proses peruraian anarobik berlangsung selama 18 hari didapatkan hasil COD removal tertinggi pada proses dengan temperatur 45oC yang menggunakan inokulum EM4, yaitu 53,91%. Proses yang menggunakan inokulum kotoran sapi dan dijalankan pada temperatur 30oC memiliki nilai COD removal sebesar 32,57%. Hasil yang didapatkan menunjukkan efek positif dari temperatur yang lebih tinggi 45oC dan penambahan EM4 dalam menurunkan nilai COD. Kata Kunci: Limbah makanan, anaerobik, inokulum, chemical oxygen demandDownloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
The rights of publication and use of intellectual works in this journal are the full property of the publisher, while the moral rights belong to the author.
The formal legal aspects of access and utilization of each Journal of Technology articles are subjected to the Creative Commons Attribution-Share Alike (CC BY-SA) license, which means that journal content can be used freely and fairly (fair use) in a similar form even for commercial purposes.
To avoid malpractice and plagiarism in publication of article publishing, the author is asked to fill out and sign a copyright statement on the Declaration of Authenticity of the Manuscript and Copyright Transfer.