Karakterisasi Metode Panas-Dingin Zat Warna Alam Bakau Dan Konsentrasi Merang Dengan Variasi Perlakuan Fiksator Pada Aplikasi Kain

Authors

  • Azafilmi Hakiim Fakultas Teknik Program Studi Teknik Kimia Universitas Singaperbangsa Karawang
  • Dessy Agustina Sari Fakultas Teknik Program Studi Teknik Kimia Universitas Singaperbangsa Karawang
  • Cintiya Septa Hasannah Fakultas Teknik Program Studi Teknik Kimia Universitas Singaperbangsa Karawang

DOI:

https://doi.org/10.31479/jtek.v7i1.36

Keywords:

Aspergilus niger, bioleaching, used batteries

Abstract

Bakau merupakan sumber potensi lokal pesisir Kabupaten Karawang, yang diolah menjadi serbuk warna pada implementasi kain tekstil. Pada penelitian ini menyajikan kajian terbaharukan dari pengolahan zat warna alam (ZWA) dari serbuk dengan perlakuan panas dingin dengan variasi komposisi merang dan diuji terhadap pengaruh jenis fiksator terhadap variasi jenis kain (kain katun polos, sutera polos dan katun batik). Metode panas dingin dilakukan dengan merendam serbuk bakau dengan komposisi 100gr/1liter air, ditambahkan dengan variabel komposisi merang yang dibakar (metode panas) 100gr/1liter dan 200 gr/1liter air selama 48 jam. Zat warna alam yang dihasilkan, kemudian diujikan ke variasi jenis kain, dengan perlakuan non fiksator (sebagai pembanding dan kenampakan originalitas warna) dan variasi fiksator (tawas, kapur, dan tunjung). Parameter hasil uji dilakukan terhadapa skala penilaian kualitatif berdasarkan staining scale pada uji pencucian, uji kelunturan dan terik matahari. Pengolahan data kualitatif tersebut menggunakan ANOVA dua arah dengan beda nyata pada taraf uji 5%. Hasil penelitian menunjukkan, pada pengolahan ANOVA dua arah dihasilkan perbedaan yang signifikan antara beda perlakuan komposisi A dan B  terhadap ragam penilaian persepsi keberadaan fiksator. Berdasarkan hal tersebut diperoleh kondisi terbaik pada perlakuan komposisi A. Sedangkan pengaruh ragam penilaian terhadap jenis kain, tidak ditemukan perbedaan yang nyata.

Downloads

Download data is not yet available.

References

N. W. Halizah, "Pengembangan Propagul Kering Tanaman Bakau (RhizophoraSpp.) Sebagai Pewarna Alam Dengan Teknik Celup Rintang," Universitas Telkom, Bandung, 2017.

D. Ramadhania, "Pengaruh Perbedaan Cara Ekstraksi dan Bahan Fiksasi Bahan Pewarna Alam Limbah Serbuk Kayu Mahoni (Swietenia macrophylla King) Terhadap Kualitas Pewarna Batik," Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2010.

M. D. Cahyani and I. N., "Ekstraksi Zat Warna Alami Dari Kayu Bakau (Rhizophora Mucronata) Dengan Metode Microwave Assisted Extraction," Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 2016.

Warnoto, "Kajian Zat Warna Alami (ZPA) Dari Ekstrak Kulit Kayu Bakau(rhizopora Sp.) Sebagai Pewarna Kain Ramah Lingkungan," Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta, 2015.

A. Triani, C. T.J., J. N. and K. Bayu, "Pencarian Hasil Pencelupan Optimum dari Ekstrak Biji Buah Tanaman Kesumba pada Kain Kapas, Sutera, Poliamida, dengan Variasi Penambahan Zat Pembantu dan Proses Fiksasi.," 5 August 2012. [Online]. Available: https://potretnugraha.wordpress.com.

T. Pujilestari, "Pengaruh Ekstraksi Zat Warna Alam dan Fiksasi Terhadap Ketahanan Luntur Warna Pada Kain Batik katun," Dinamika Kerajinan Dan Batik, vol. 31, no. 1, pp. 31-40, 2014.

P. Mayangsari, M. Febiantika, F. DANOVAn, F. Nurani and W. Permatasari, "Review: Usaha Untuk Menjaga Ketuaan Warna Hasil Pencelupan Kain Denim Dengan Zat Warna Indigo Dengan Mengatur pH Larutan Celup," STT Tekstil, Bandung, 2012.

R. E. Prayitno, S. Wijana and D. Diyah, "Pengaruh Bahan Fiksasi Terhadap Ketahanan Luntur dan Intensitas Warna Kain Mori Batik Hasil Pewarnaan Daun Alpukat (Persea americana Mill.)," Universitas Brawijaya, Malang, 2014.

Downloads

Published

2019-11-30