PENGARUH WAKTU TERHADAP HASIL ANTIOKSIDAN DAN VITAMIN C DARI EKSTRAK BUAH PEDADA (Sonneratia Caseolaris) SEBAGAI BAHAN BAKU SEDIAAN LOTION

Authors

  • Novika Mila Prametha Politeknik Negeri Cilacap
  • Noer Aza Fauziana Politeknik Negeri Cilacap
  • Noer Aza Fauziana Politeknik Negeri Cilacap
  • Annisa Yuliana Angeline Politeknik Negeri Cilacap
  • Muhamad Sofi Ardani Politeknik Negeri Cilacap
  • Sari Sekar Ningrum Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Politeknik Negeri Cilacap, Cilacap, Indonesia

Abstract

Indonesia, khususnya di Cigimbal Park, Cilacap, memiliki ekosistem mangrove yang beragam terutama pedada (Sonneratia Caseolaris). Meskipun memiliki potensi, pemanfaatan buah pedada masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan antioksidan dan vitamin C secara kuantitatif dalam buah pedada sebagai dasar ilmiah pemanfaatannya sebagai bahan baku sediaan lotion. Penelitian ini diawali dengan mengubah buah pedada menjadi tepung buah pedada kemudian dimaserasi selama 2x24 jam, 3x24 jam dan 4x24 jam menggunakan pelarut metanol 96% dengan perbandingan rasio 1:8 pada suhu ± 27 °C disertai dengan pengadukan setelah itu difiltrasi sebanyak dua kali pengulangan dan dievaporasi pada suhu 40-50°C untuk memperoleh ekstrak buah pedada. Hasil penelitian menunjukan bahwa buah pedada memiliki kadar air 10,84%, abu 5,87%, lemak 8,10%, protein 0,61%, karbohidrat 59,09%. Kandungan antioksidan dan vitamin C tertinggi didapatkan pada perlakuan T2 dengan waktu maserasi selama 3x24 jam yang memiliki aktivitas antioksidan sebesar 72,5574% dan kandungan vitamin C sebesar 1648,8458 mg/100gr. Semakin lama waktu maserasi maka akan menurunkan kandungan antioksidan dan vitamin C pada eksrak buah pedada. Ekstrak buah pedada dapat berpotensi sebagai sediaan lotion karena mengandung antioksidan dan vitamin C yang tinggi.   Keywords: antioksidan, buah pedada, maserasi, sediaan lotion, vitamin C

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2025-11-30